Perjalanan seorang insan dari serpihan debu debu jalanan dan ranjau
ranjau berduri.Hari hari yang kelabu terus menerus Menyelimuti jiwa dan
ragaku dari detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari minggu
berganti dengan bulan, bulan berganti dengan tahun aku melangkah dan
Terus menerus berjalan tanpa ada tujuan yang pasti. Hari hari ku
dipenuhi oleh jeritan dan tangisan dan aku hanya mampu
menyaksikan gemerlapan dunia yang tak pernah padam. Jiwaku menjerit hatiku menangis menatap kehidupan yang ku jalani. Jerit jeritan hatiku yang terus merintih kesakitan dalam setiap nafas yang ku hembuskan, seakan akan bulan tak mampu menerangi sisi gelap hati ini, dan bintang bintang tak menghiasi gelapnya langit aku pun hanya dapat diam bersedih meratapi malam, Ingin rasanya aku mengadu jeritan hati saat itu tapi tak pernah tahu kemana tempat aku mengadu, semuanya hanya kesedihan yang menyelimuti sukma raga ku. Jika semua ini adalah takdir yang di takdikan untuk ku maka hapuskanlah takdir itu pada diri ku tapi bila ini adalah ujian bagi ku maka tabahkanlah hatiku dalam menghadapinya.
Aku hanya seorang insan yang lemah tapi aku bukan insan yang menyerah karena tak selamanya bintang itu redup dia akan bangkit dan memencarkan sinarnya untuk menghiyasi rembulan malam yakinlah untuk itu. Selagi mentari masih bersinar selama itu juga masih ada harapan untuk kita tak ada kesedihan yang abadi selama bumi masih dapat dipijak tak ada yang tak mungkin selama malam masih berganti siang.
Aku hanya seorang insan yang lemah tapi aku bukan insan yang menyerah karena tak selamanya bintang itu redup dia akan bangkit dan memencarkan sinarnya untuk menghiyasi rembulan malam yakinlah untuk itu. Selagi mentari masih bersinar selama itu juga masih ada harapan untuk kita tak ada kesedihan yang abadi selama bumi masih dapat dipijak tak ada yang tak mungkin selama malam masih berganti siang.
0 komentar:
Posting Komentar